Minggu, 28 April 2013

penelitian bendungan lodan


DAMPAK PENGOPERASIAN BENDUNGAN LODAN TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT PETANI DESA LODAN DAN SEKITARNYA


 

                                             
DISUSUN OLEH :
ZAINAL ABIDIN – 105534219
S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN. C / 2010


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Jumat, 14 Desember 2012

pembelajaran kooperatif tipe gruop investigation


Fase-fase dalam model pembelajaran kooperatif tipe group investigation





Fase 1: menggorganisasikan kelompok-kelompok kooperatif dan         mengidentifikasi topik
            Kedua tugas yang disebut di atas urutannya dapat bervariasi, sesuai dengan situasi. Guru dapat terlebih dahulu mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok kooperatif sebelum mengidentifikasi topik pembelajaran, atau sebaliknya terlebih dahulu mengidentifikasi topik, baru kemudian mengorganisasikan siswa ke kelompok-kelompok. Bergantung pada topik yang dipilih pada fase 1, maka adalah sangat penting untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun kekompakan tim (kelompok), sehingga terbentuk solidaritas dan kohesi antar anggotanya. Perlu dicatat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini merupakan sebuah model pembelajaran yang kompleks, yang berbeda sama sekali dengan model pembelajaran kooperatif lainnya, di mana tingkat kooperasi antar anggota kelompok harus benar-benar baik dan efektif. Agar apa-apa yang dilakukan oleh kelompok bermanfaat dan efektif, maka setiap anggota kelompok harus produktif dan mempunyai hubungan kooperasi yang baik satu sama lain.

Fase 2: Perencanaan Kelompok
            Selama fase perencanaan kelompok, siswa harus menentukan batasan/cakupan penyelidikan mereka, mengevaluasi sumber daya yang mereka miliki, merencanakan suatu aksi/tindakan, dan menugaskan /memberikan tanggung jawab yang berbeda kepada setiap anggota kelompok. Pada model pembelajaran kooperatif yang lain, perencanaan kelompok jauh lebih mudah dibanding perencanaan kelompok pada group investigation. Bila semua anggota kelompok menyelidiki topik yang sama, tugas utama mereka pada fase ini adalah menentukan bagaimana cara membagi informasi dasar yang telah mereka miliki masing-masing. Jika anggota-anggota kelompok bertugas sendiri-sendiri untuk menyelidiki sub-sub topik, maka keputusan penting  pada fase perencanaan ini adalah bagaimana mereka seharusnya berkoordinasi, dan membagi tugas siapa yang akan bertanggungjawab terhadap informasi dasar, siapa yang mengumpulkan data, siapa yang menganalisis, siapa yang mengkombinasikan sub-sub proyek menjadi suatu keutuhan, serta siapa yang akan menulis laporan. Tugas-tugas demikian tentu amat rumit dan tidak dapat dibagi secara tegas.          

Fase 3: Mengimplementasikan penyelidikan (investigasi)
            Kelompok-kelompok yang telah terorganisasi dengan baik pada fase 2, dan topik yang telah diidentifikasi pada fase 1, serta telah mempunyai rencana pemecahan masalah selanjutnya siap memasuki fase 3. Pada fase ini setiap kelompok akan mengimplementasikan penyelidikan/inkuiri. Biasanya fase 3 ini memerlukan waktu lebih panjang dari fase lainnya. Setiap kelompok memerlukan banyak waktu untuk mendesain prosedur pengambilan data, mengambil data, menganalisis, dan mengevaluasi data, dan mengambil kesimpulan. Menjaga agar setiap kelompok dan anggota-anggotanya bekerja secara efektif dan produktif, dapat saja sulit dilakukan karena kadang-kadang setiap sub-proyek/proyek penyelidikan berbeda kebutuhan waktunya. Laporan-laporan kemajuan setiap kelompok terhadap sub proyek/proyek penyelidikan mereka sangat penting pada fase iniagar guru dapat mengkoordinasikan usaha-usaha setiap kelompok dalam memecahkan masalah melalui penyelidikan mereka masing-masing. 


Fase 4: Mengalasis hasil penyelidikan dan menyiapkan laporan

            Saat siswa mengumpulkan informasi, maka informasi tersebut perlu dianalisis dan dievaluasi. Guru dapat membantu proses ini dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan secara kontinyu memfokuskan perhatian setiap kelompok pada pertanyaan atau masalah yang sedang diselidiki. Pada penyelidikan-penyelidikan yang panjang, siswa dapat saja kehilangan arah terhadap fokus pembelajaran/studi mereka. Cara lain untuk membantu siswa adalah dengan membantu mereka menganalisis hasil dengan meminta mereka agar selalu membagi penemuan-penemuan mereka terhadap anggota-anggota kelompoknya. Atau, guru dapat pula meminta siswa bereksperimen dengan berbagai cara dalam memberikan display data, bentuk diagram, dan tabel-tabel, sehingga setiap anggota dapat memahami hubungan antar data yang telah mereka kumpulkan.


Fase 5: Mempresentasikan hasil penyelidikan

            Pada fase kelima ini ada dua tujuan yang harus dilakukan. Pertama adalah mendesiminasikan informasi; yang kedua mengajarkan kepada siswa bagaimana mempresentasikan informasi dengan jelas dan dengan cara yang menarik. Format fase terakhir ini dapat sangat bervariasi, misalnya: presentasi untuk seluruh kelas; presentasi untuk sebagian kelas saja; presentasi dalam bentuk poster; demonstrasi; presentasi melalui rekaman video; atau satasiun pusat belajar. Tugas siswa pada fase kelima ini amat bergantung pada jenis informasi itu sendiri, jenis audiens, dan pembuatan presentasi informasi secara menarik. Tugas-tugas pada fase kelima ini sangat berguna bagi hidup mereka kelak ketika terjun langsung ke masyarakat, dan sering tidak dipelajari pada kelas-kelas konvensional/tradisional.

Rabu, 12 Desember 2012

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Pondasi suatu bangunan berfungsi untuk memindahkan beban-beban pada struktur atas ke tanah. Substruktur ini meliputi pondasi dan balok penghubung.
Dalam tulisan ini terlampir contoh perencanaan / perhitungan Pondasi tiang pancang.





Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang
1. Daya Dukung berdasarkan Kekuatan bahan
     P=(Ap*Tbk)+(As*Tau) ; dimana ; P    = daya dukung tiang pancang ijin (kg)
                                                        Ap  = Luas penampang tiang pancang (cm2)
                                                        As  = Luas tulangan tiang pancang (cm2)
                                                        Tbk = Tegangan ijin beton (kg/cm2)
                                                        Tau = Tegangan ijin tulangan (kg/cm2)
2.  Daya dukung tiang pancang berdasarkan data sondir (CPT/Cone Penetration Test)
     P =(qc*Ap)/3 + (JHL*Ka)/5 ;
     dimana ; P   = Daya dukung tiang pancang ijin (kg)
                   qc  = Nilai konus (kg/cm2)
                   Ap  = Luas penampang tiang pancang (cm2)
                   Ka  = Keliling penampang tiang (cm1)
                   JHL = Jumlah hambatan lekat
                   SF  = Safety factor ; 3 dan 5
3.  Daya dukung tiang pancang berdasarkan Data SPT/ Standart Penentration Test
  •      Qu = (40*Nb*Ap)
     dimana ; Qu  = Daya dukung batas pondasi tiang pancang
                   Nb   = nilai N-SPT rata-rata pada elevasi dasar tiang pancang
                           Nb = (N1+N2)/2 ;
                                 N1 = Nilai SPT pada kedalaman 3B pada ujung tiang ke bawah
                                 N2 = nilai SPT pada kedalaman 8B pada ujung tiang ke atas
                   Ap = luas penampang dasar tiang pancang (m2)
  •      Qsi = qs*Asi; dimana ;
              Qsi = Tahanan limit gesek kulit
              qs  = 0.2N—– untuk tanah pasir
                       0.5N—– untuk tanah lempung
              Asi = keliling penampang tiang*tebal lapisan
  Daya Dukung Tiang Pancang (SPT)
  •   P = (Qu +Qsi)/3

DARI HASIL KE TIGA PERHITUNGAN DI ATAS NANTI , DAYA DUKUNG IJIN TIANG PANCANG YANG AKAN DIPERGUNAKAN ADALAH NILAI DAYA DUKUNG TERKECIL. 

CONTOH PERHITUNGAN
  • Beban Normal maksimum N=814.07 ton ; M=90.671Ton
  • kuat tekan beton rencana fc’=35Mpa ; fy=400Mpa
  • Data Sondir pada kedalaman 12m (qc=250kg/cm2 dan JHL=1200 kg/cm)
  • Dimensi tiang pancang yang akan dipasang 40×40 cm
Daya dukung ijin satu tiang pancang berdasarkan data Sondir (CPT/Cone Penetration Test)
P = (qc*Ap)/3 + (JHL*Ka)/5
   = (250*40*40)/3 + (1200*40*4)/5
   = 133,333+38,400
   = 171733.33 kg
   = 171,7 Ton 
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan Sondir/CPT adalah 171.7ton
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan data SPT/Standart Penetration Test
P = (Qu + Qsi)/3
Data SPT
Kedalaman (m)      Jenis tanah           N
0.0 s/d 2.0           (lempung)            4
2.0 s/d 4.0           (lempung)            10
4.0 s/d 6.0           (lempung)            13
6.0 s/d 8.0           (lempung)            36
8.8 (8D)                 (lempung)            40 —–> (8*0.4)=3.2 m ; —-> 12m-3.2m = 8.8 m
10                            (lempung)           44
10.0 s/d 12.0        (pasir)               50  ——> kedalaman tiang pancang rencana 12m
13.2 (3D)                (pasir)               52 ——> (3*0.4)= 1.2 ; ——-> 12m+1.2m = 13.2 m
Qu = (40*Nb*Ap) ; ——-> Nb   = (N1 + N2)/2 
                                            Nb1 = (40+50)/2 ; —–> Nb1= 45
                                                          Nb2 = (50+52)/2 ; —–> Nb2= 51
                                                          Nb  = (45+51)/2 ; —–> Nb = 48
Qu = (40*48*Ap) ; ——>   Ap = 0.4*0.4 ; —–> Ap=0.16
     = (40*48*0.16)
     = 307.2ton 
Daya dukung Gesek/Friction tiang pancang berdasarkan data SPT 
Qsi = qs*Asi 
pada lapisan tanah hingga kedalam1- 10 m adalah jenis tanah lempung, dan lapisan tanah pada kedalaman 10-12 m adalah pasir . 
qs —> untuk pasir 0.2N
qs —> untuk lempung 0.5N
kedalaman  0-10  (jenis tanah lempung)
   qs1 = 0.5N*Asi ; (ket ; 0.5N adalah karena jenis tanah lempung)
                                                Asi = keliling penampang tiang pancang*tebal
                                                Asi = (0.4*4)*10; –> Asi = 16 m2
                                         qs1 = 0.5*48*16 ; –> qs1=384ton 
kedalaman 12 m —> jenis tanah pasir
qs2 = 0.2N*Asi ;  (ket 0.2N karena jenis tanah adalah pasir)
                                     Asi = 0.4*4*2
                                    Asi = 3.2 m2
                     qs2 = 0.2*48*3.2
                           = 30.72Iton
Qsi = qs1+qs2 ;     Qsi = 384+30.72
                               Qsi = 414.72ton
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan SPT 
Pu = (Qu +Qsi)/3 ;
Pu = (307.2+414.72)/3
Pu = 240.64ton
kesimpulan 
Nilai terkecil daya dukung satu tiang pancang dari metode CPT dan SPT yang akan dipergunakan pada perencanaan selanjutnya. 
Daya dukung satu tiang pancang 
  • berdasarkan CPT = 171.7ton
  • berdasarkan SPT = 240.67ton
Maka nilai daya dukung satu tiang pancang yang akan dipergunakan selanjutnya adalah berdasarkan CPT.

gepeng47: Analisa Harga Satuan Pekerjaan

gepeng47: Analisa Harga Satuan Pekerjaan: Bagi teman-teman teknik sipil yang hendak menghitung Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) saya punya sedikit informasi tentang acuan analisa yang ...

Daftar Perintah Cepat Autocad

Untuk memudahkan menggambar dengan menggunakan Autocad disini saya akan memberi beberapa  daftar perintah cepat yang bisa digunakan dalam menggambar autocad ;




1.      PE                         = Untuk membuat garis menjadi poly line
2.      MI = (Mirror)        = Untukmencerminkan
3.      CO                        = (Copy)          = Copy <Enter> M <Enter>
= Untuk mengkopi lebih dari 1 (*autocad 2004)
4.      O   = (Ofside)       = O (Enter) jarak yang di inginkan
5.      M   = (Move)         = Untukmemindahkan
6.      RO = (Rotate)        = Untukmerotasi
7.      TR = (Trim)           = Untukmemotonggaris
8.      EX = (Extend)       = Untukmemanjangkangaris
9.      C   = (Circle)         = Untukmembuatlingkaran
10.  REC = (Rectangle) = Untukmembuatpersegi
11.  A   = (ARC)          = Untukmembuatgarislengkung
12.  AR = (Array)         = Utuk mirror 4 sisi
13.  H   = (Hach)          = Untukmengarsir
14.  S    = (Strech)        = Untuk memanjangkan / memendekkan (Klik dari kanan ke kiri)
15.  PE  = (Pedit)         = Untuk menebalkan garis
= PE <Enter>M <Enter>obyek yang dipilih <Enter>W <Enter> Tebal garis yang diinginkan
16.  MA = (Mach property) = UntukMenyamakan
= MA <Enter>Obyek <Enter>Obyek yang diubah
17.  RE = (Regen)        = Untuk mengembalikan garis lengkung yang patah (merefres)
18.  T    = (Teks)           = Untuk membuatteks
19.  B   = (Blok)           = Untukmenyatukanobyek
20.  X   = (Explode)     = Untuk memisahkan obyek yang di blok
21.  PL = (Poly line)    = Untukmembuatgaristebal
22.  UCS                      = Untukmembuatgaris miring
= UCS <Enter>Z <Enter> sudut yang di inginkan (untuk mengembalikan “ UCS     <Enter dua kali>)
23.  LE = (Quick leader) = untukmembuatanakpanah
24.  ML = (Multi line) = Untukmembuat 2 garis = ML <Enter>  J<Enter>  Z <Enter>  S <Enter>Jarak yang diinginkan.
25.  LA = Untukpengaturan Layer
26.  OS = UntukpengaturanOsnap
27.  TO = Untukmemunculkan toolbar
28.  D = (Dimension style) Pengaturan dimension
29.  ARC = Membuatgarislengkung
30.  DIMLIN = (Linear Dimension) = untuk membuat ukuran dimensi tegak lurus
31.  DIMALI = (Aligned Dimension) = untuk membuat ukuran dimensi miring
32.  DIMCONT = (Continue Dimension) = Untuk melanjutkan dimensi
33.  DIMDIA = (Diameter Dimension) = Untuk membuat ukuran diameter
34.  DIMRAD = (Radius Dimension) = Untuk membuat ukuran jari-jari
35.  DIMANG = (Angular Dimension) = Untuk membuat ukuran sudut
36.  DIMBASE = (Baseline Dimension) = Untuk membuat ukuran dimensi bersusun
37.  DIMED = (Dimension edit) = Untuk mengedit dimensi
38.  SPL = (Spilene)
39.  AA = (Area) = Untukmengetahuiluasdankeliling
40.  -AR = (-Array)
41.  EL = (Ellipse)
42.  F = (Fillet) = Menyambungkan 2 garis yang tidak segaris
43.  IAT = (Imageattach) = Memasukkan Image (gambar)
44.  LS = (List) = Untuk melihat spesifikasi garis, dll.
45.  LT = Pengaturan Linetype
46.  LW = Linewight Setting
47.  OP = Options = Autocad Setting
48.  P = (Pan) = Untuk menggeser tampilan layar
49.  POL = Polygon
50.  RE = (Regen) = Untuk merefresh
51.  REN = Rename
52.  RR = Render
53.  ST = Text Style
54.  Z = Zoom
55.  DIV = (Divide) = Untuk membagi garis
= DIV<Enter>pilih obyek<Enter>jumlah bagian yang diinginkan.


Selasa, 11 Desember 2012

12.12.12

     Hari ini 12-12-12 mungkin banyak orang yang menunggu hari ini, entah karena susunan angkanya yang unik atau ada sesuatu rahasia besar yang tersembunyi didalamnya. Jauh-jauh hari sebelum hari ini banyak orang diseluruh belahan penjuru dunia membicarakan tentang hari ini, isu-isu yang saring dibicarakan adalah tentang ramalan suku maya tentang hari kiamat. namun benarkah ramalan tersebut..??
    Mungkin pada hari ini akan banyak terjadi momen-momen baru bagi sebagian orang, entah ada yang menikah, ada yang baru jadian dengan sang pujaan hati, yang tengah ulang tahun, atau bahkan mungkin ada sebagian kecil ibu-ibu yang tengah hamil tengah melahirkan pada hari ini baik secara normal maupun "agak sedikit dipaksakan".


Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Bagi teman-teman teknik sipil yang hendak menghitung Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) saya punya sedikit informasi tentang acuan analisa yang bisa digunakan untuk menghitung analisa harga satuan pekerjaan, analisa harga ini mengacu pada HSPK kota SUrabaya tahun 2012.Bagi yang berminat monggo di unduh filenya disini